Halaman

adnet

  • buku

Senin, 31 Januari 2011

Metodologi Penelitian


Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

1.      Metode penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Cara ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan:
• Rasional
• Empiris
• Sistematis

2.      Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui”. Suharsimi Arikunto (1999:140)

Kuesioner merupakan sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner Kita dapat mengetahui keadaan atau data pribadi seseorang, pengalaman atau pengetahuan dan lain-lain yang dimilikinya.
Kuesioner merupakan instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan.Penyusunan kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variable-variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting . Tujuan penyusunan kuesioner adalah untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden.
Kuesiner dapat didefinisikan sebagai daftar pertanyaan yang akan digunakan oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KUESIONER

Kelebihan kuesioner sebagai berikut:

* Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
* Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
* Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang responden.
* Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.
* Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Kelemahan kuesioner adalah sebagai berikut:

* Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.
* Seringkali sukar dicari validitasnya
* Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur
* Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian
*Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat
INTERVIEW ATAU WAWANCARA
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog ( Tanya jawab ) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung ( I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985 ).
Menurut Lexy J Moleong (1991) dijelaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lesan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Sesuai dengan jenisnya,
 * Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula. Cin utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si pencari informasi (interviewer atau information hunter) dengan sumber informasi (interviewee) (Hadari Nawawi, 1995: 124).
* Interview adalah “sebuah dialog (interview) yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee)” (Suharsimi Arikunto, 1999: 149).

kelemahan dan kelebihan wawancara

Kelebihan Interview :
  • merupakan salah satu metode terbaik untuk menilai keadaan pribadi
  • tidak dibatasi tingkatan umur dan pendidikan subjek
  • menjadi metode pelengkap dalam penelitian sosial
  • cocok menjadi kriterium terhadap data yg diperoleh dengan metode lain
  • dapat dilakukan bersama sama observasi
Manurut (Djumhur dan Moh. Surya) Selain memiliki kelebihan, wawancara juga mempunyai kelemahan - kelemahan, yaitu:
1. Memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar
2. Sangat tergantung pada individu yang akan diwawancarai
3. Situasi wawancara mudah dipengaruhi lingkungan sekitar
4. Menuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari interviewer
5. Adanya pengaruh subyektif pewawancara yang dapat mempengaruhi hasil wawancara
6. Adanya pengaruh subjektifitas dari interviewer terhadap hasil wawancara
Boleh yang ini.
Kelemahan Interview :
  • Tidak efisien dari segi waktu, tenaga dan biaya
  • Informasi yang diperoleh tergantung pada kesiadaan, kemampuan, kondisi momental responden’
  • Jalannya wawancara mudah mengalami distraksi / gangguan
  • Penguasaan Bahasa yang sama dengan bahasa responden
  • Perlu banyak interviewer bila pendekatannya “sahabat karib”
                                          
3.      masalah-masalah yang sering dialami saat melakukan penelitian.
-          memfokuskan rumusan masalah
-          menentukan sample
-          menyusun instrument penelitian
-          mengolah data
-          adanya keganjilan dalam analisa data.

4.      Pada penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah: peneliti itu sendiri sehingga validasi dilakukan oleh peneliti sendiri dengan memperhatikan hal-hal diantaranya: a) Pemahaman peneliti terhadap metode penelitian kualitatif. B) Penguasaan wawasan peneliti terhadap bidang yang diteliti, dan c) Kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian secara akademik maupun logistik
Instrumen penelitian pada penelitian kualitatif
  • Pada penelitian Kualitatif, permasalahan di awal penelitian belum jelas dan pasti, maka instrumen yang paling tepat adalah peneliti itu sendiri.
  • Setelah masalah sudah mulai jelas, maka dapat dikembangkan sebagai instrumen yang sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang ditemukan melalui observasi dan wawancara.
skala yang ada dapat dibuat untuk mengukur atribut orang, benda, peristiwa, dan sebagainya, semua skala memiliki empat tipe dasar yaitu: Nominal, Ordinal, Interval dan Rasio.
Skala ini sebenarnya merupakan empat hirarki prosedur pengukuran, terendah dalam hirarki adalah skala nominal dan yang tertinggi adalah skala pengukuran ratio. Itulah sebabnya ‘Tingkat pengukuran’ ini telah digunakan oleh beberapa sarjana dalam pembuatan dan penggunaan skala pengukuran.
JENIS-JENIS SKALA PENGUKURAN
a. Skala nominal yaitu skala yang paling sederhana disusun menurut jenis atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya.
contoh:
jenis kelamin: laki-laki (1)
perempuan (2)
suku daerah: jawa (1)
madura (2)
bugis (3)
batak (4)
sunda (5)
b. Skala ordinal yaitu skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang yang paling rendah atau sebaliknya.
contoh:
status sosial: kaya(1)
sederhana (2)
miskin (3)
c. Skala interval yaitu skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.
contoh:
temperatur atau suhu
skor IQ
kualitas pelayanan: sangat puas (5)
puas (4)
cukup puas (3)
kuranag puas (2)
tidak puas(1)
d. Skala ratio yaitu skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama.
contoh:
berat badan
tinggi badan
jarak
panjang
5.      INSTRUMEN (ALAT UKUR)

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kualitatif-naturalistik peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen, karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan key instruments.
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Sebuah instrumen dikatakn baik jika memenuhi dua kriteria sebagai berikut:
a. Valid
Valid adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Analoginya misalnya meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat.

b. Reliabel
Reliabel adalah keajekan (konsistensi) alat pengumpul data/ instrumen dalam mengukur apa saja yang diukur. Instrumen yang reliabel maksudnya instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Meteran dari karet yang digunakan untuk mengukur panjang merupakan contoh alat ukur yang tidak reliabel. NSTRUMEN (ALAT UKUR)


LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN INSTRUMEN
a. mengindentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian.
b. menjabarkan variabel tersebut menjadi sub variabel/dimensi
c. mencari indikator/ aspek setiap sub variabel
d. menderetkan deskriptor dari setiap indikator
e. merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen
f. melengkapi instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar.
Selain itu, dalam menyusun butir-butir instrumen pengumpulan data perlu juga diperhatikan:
a. Pertimbangan dari peneliti: (1) mengenai variabel yang akan diungkap, (2) tersedianya tenaga, waktu, dana, dan mudahnya analisis, (3) teknik pengujian realibilitas yang akan dipilih.
b. Pertimbangan dari responden: (1) pemahaman responden tentang item-item pernyataan/pertanyaan, (2) kesibukan responden, maksudnya menyangkut pekerjaan dikantor, nelayan,petani,dokter, dll.

6.      a. variabel sebab atau Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variable bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
b. Variabel akibat atau Variabel Dependen
Sering disebut sebagai variabel output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai terikat variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
c. Variabel penghubung / Moderator
Variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memparlemen) hubungan antara variabel independent dengan dependen. Variabel disebut juga sebagai variabel independent kedua.
Dalam penelitian asosiatif/korelasional dikenal dengan istilah hubungan simetris,
kausal/sebab akibat, dan hubungan reciprocal/timbal balik.
1. Hubungan simetris adalah suatu hubungan karena munculnya bersama- sama, atau bila X ada maka Y ada. Misalnya ada hubungan dengan datangnya kupu-kupu dengan tamu. Kalau ada kupu-kupu masuk rumah diramalkan akan ada tamu, namun yang menyebabkan datangnya tamu bukan kupu-kupu.
Model hubungan ini adalah tanpa arah, atau tidak menyelidiki siapa yang mempengaruhi dan siapa yang dipengaruhi. Yang diselidiki biasanya adalah pola hubungannya yang negatif atau positif atau hubungannya lemah, sedang, atau tinggi. Jika pola hubungan positif, maka semakin tinggi X maka semakin tinggi Y. Dan sebaliknya jika hubungannya negatif maka semakin tinggi X maka semakin rendah Y.
Atau juga akan diketahui kekuatan hubungan, misalnya nilai korelasinya adalah
0,70, maka dapat dikatakan bahwa hubungan yang terjadi adalah kuat.
2. Hubungan Kausal atau hubungan sebab akibat, bila X maka Y. Artinya
jelas bahwa ada yang mempengaruhi dan ada yang dipengaruhi.
Contohnya adalah Pengaruh Promosi terhadap Penjualan. Pada hubungan kausal ini akan dengan jelas memperlihatkan besaran pengaruh yang ditimbulkan oleh promosi terhadap penjualan. Artinya jika promosi sekian, maka penjualan dapat diprediksi sekian juga.
3. Hubungan resiprocal atau hubungan timbal balik yaitu X dan Y saling mempengaruhi. Misalnya hubungan antara kepuasan dan kinerja. Di satu sisi, dengan tingginya kepuasan kerja akan meningkatkan kinerja, namun disisi lain, prestasi kerja justru yang menyebabkan kepuasan kerja (lihat teori harapan Vroom yang memasukkan variabel ketiga dari pola hubungan kinerja – reward – kepuasan kerja – kinerja lagi)

7.      Jenis penelitian
a. Penelitian Sejarah /history
Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.

b.
Penelitian Deskriptif
Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.

c. penelitian perkembangan
Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.

8.      Hipotesis
Hipotesis mrupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.

Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan hipotesisi tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antarvariabel, bagian akhir kajian dalam tesis dan disertasi perlu ada bagian tersendiri yang berisi penjelasan tentang pandangan atau kerangka berpikir yang digunakan peneliti berdasarkan teori-teori yang dikaji.

9.      fungsi statistik
Statistik deskriptif memberikan informasi yang terbatas, yaitu memberi informasi yang terbatas pada data apa adanya. Oleh karenanya pemakai statistik deskriptif tidak dapat mengambil kesimpulan yang umum atas data yang terbatas. Kesimpulan yang dapat diambil, terbatas atas data yang ada.

Statistik inferensial yang merupakan pengembangan dari staistik deskriptif dapat memberikan informasi lebih luas dan kompleks. Oleh karenanya pemakai statistik ini dapat melakukan generalisasi yang didasarkan pada hasil analisis.

Guna statistik adalah membantu peneliti/pemakai untuk:
Menentukan sampel yang representative, sehingga peneliti dapat bekerja efisien, tetapi hasilnya sesuai dengan objek yang diinginkan atau diteliti.
Membaca data yang telah dikumpul, sehingga peneliti dapat mengambil keputusan yang tepat.
Melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok satu dengan yang lainnya atas objek yang diteliti.
Melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya.
Melakukan prediksi, baik untuk waktu yang akan datang maupun waktu yang lalu.
Melakukan interpretasi atas data yang terkumpul.

Statistik parametrik merupakan teknik statistik dimana dilakukan pengumpulan
data, pengolahan serta penganalisaan terhadap data yang diperolah sehingga nantinya
dapat diambil suatu kesimpulan. Ciri–ciri dari data parametrik adalah :
1. Data berdistribusi normal
2. Merupakan data interval atau data rasio
3. Jumlah data lebih dari sama dengan 30 (n ≥ 30)
2. Uji – Uji Statistik Parametrik
Pengolahan data secara parametrik ini merupakan pengolahan data dimana
anggapan kenormalan diberlakukan, tercakup di dalamnya
Statistik nonparametrik
Uji statistik nonparametrik merupakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut dikarenakan menghasilkan kesahihan dan validitas meskipun hanya berdasar pada asumsi-asumsi umum. Tipe utama prosedur statistik yang dimasukkan dalam nonparametrik adalah prosedur-prosedur nonparanetrik murni dan prosedur-prosedur bebas distribusi (distribution free procedures). Ciri–ciri dari data non parametrik adalah :
1. Data berdistribusi tidak normal
2. Merupakan data nominal atau data ordinal
3. Jumlah data kurang dari sama dengan 30 (n ≤ 30)
Keunggulan Statistik Non Parametrik :
Beberapa keuntungan dalam penggunaan statistik non parametrik adalah :
a. Kemungkinan keasalahan pada penggunaan adalah minimum karena asumsi
yang digunakan minim.
b. Perhitungan yang digunakan umumnya mudah meskipun secara manua
c. Prosedur yang digunakan lebih mudah dipahami oleh semua pihak.
d. Prosedurnya dapat digunakan meskipun dengan skala pengukuran terendah.
Kekurangan statstik non parametrik :
Di samping memilki kelebihan-kelebihan tersebut di atas, penggunaan statistik
non parametrik juga mempunyai kelemahan di antaranya :
a. Meskipun perhitungannya sederhana tetapi pada umumnya menjemukan.
b. Beberapa kasus sebenarnya lebih tepat jika digunakan prosedur-prosedur
parametrik.
Sebagai ringkasan, bila uji parametrik dan non parametrik keduanya berlaku pada himpunan data yang sama, gunakanlah selalu uji parametrik yang lebih efisien. Akan tetapi bila diketahui bahwa anggapan kenormalan sering tak berlaku dan ternyata bahwa yang dihadapi adalah pengukuran yang tidak kuantitatif maka digunakan uji yang non parametrik.
10.  Rancangan Penelitian
    1. Penelitian Historis (historical research)
      Tujuan penelitian historiis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifisi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Seringkali penelitian yang demikian itu berkaitan dengan hipotesis-hipotesis tertentu.

Langkah pokok untuk melaksanakan penelitian historis sebagai berikut:
a. Definisi masalah. Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri sendiri:
1) Apakah cara pendekatan historis ini merupakan yang terbaik bagi masalah yang sedang digarap?
2) Apakah data penting yang diperlukan mungkin di dapat?
3) Apakah hasilnya nanti mempunyai cukup kegunaan?
b. Rumuskan tujuan penelitian dan jika mungkin, rumuskan hipotesis yang akan memberi arah dan fokus bagi kegiatan penelitian itu.
c. Kumpulkan data, dengan selalu mengingat perbedaan antara sumber primer dan sumber sekunder.
d. Suatu keterampilan yang sangat penting dalam penelitian historis adalah cara pencatatan data : dengan sistem kartu atau dengan sistem lembaran, kedua duanya dapat dilakukan.
e. Evaluasi data yang diperoleh dengan melakukan kritik eksternal dan kritik internal.
f. Tuliskan laporan.

2. Penelitian Deskriptif (descriptive research)
Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Langkah pokok yang harus dilakukan dalam penelitian perkembangan:
a. Definisikan masalahnya atau rumuskan tujuan-tujuannya.
b. Lakukan penelaahan kepustakaan untuk menentukan garis dasar informasi yang ada dan memperbandingkan metodologi-metodologi penelitian, termasuk alat-alat yang telah ada dan teknik-teknik pengumpulan data yang telah dikembangkan.
c. Rancangan cara pendekatan.
d. Kumpulkan data.
e. Evaluasi data yang terkumpul
f. Susun laporan mengenai hasil evaluasi itu.

3. Penelitian Perkembangan (developmental research)
Tujuan penelitian perkembangan adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
Langkah pokok yang harus dilakukan dalam penelitian perkembangan:
a. Definisikan masalahnya atau rumuskan tujuan-tujuannya.
b. Lakukan penelaahan kepustakaan untuk menentukan garis dasar informasi yang ada dan memperbandingkan metodologi-metodologi penelitian, termasuk alat-alat yang telah ada dan teknik-teknik pengumpulan data yang telah dikembangkan.
c. Rancangan cara pendekatan.
d. Kumpulkan data.
e. Evaluasi data yang terkumpul
f. Susun laporan mengenai hasil evaluasi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keanggotaan Rp. 300.000,-
Suport System

Bonus Sponsor : Rp. 100.000,-
Bonus Grup : Rp. 30.000,-
Untuk 1 grup : 10 anggota
Bonus Anda : Rp. 100.000 + (10 x Rp. 30.000) = Rp. 400.000,-